Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2025

Ustadz Kampung: Chapter 13. Lanjut Ronda Malam

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam WIT saat saya meninggalkan rumah Ian. Tubuhku terasa lemas, lubang pantatku perih namun juga puas setelah bermandikan sperma lima pemuda. Rasa malu dan kenikmatan kini bercampur aduk, menciptakan sebuah konflik batin yang tak berkesudahan. Saya bahkan tidak sempat membersihkan diri dengan sempurna. Aroma sperma kering dan keringat masih melekat di kulitku. ah bagaimana jika aku ketahuan sama bapak-bapak ini. Seharusnya saya pulang, mandi, dan tidur saja. Namun, malam ini adalah jadwal ronda saya. Saya tidak mungkin mangkir. Dengan langkah berat dan hati yang gelisah, saya berjalan menuju pos ronda. Saya hanya mengenakan jubah hitam longgar tanpa dalaman, seperti biasa. Saya berusaha berjalan senormal mungkin, meskipun setiap langkah membuat lubang pantatku terasa sakit dan becek karena ada sedikit sisa sperma yang meluap keluar, membasahi kain jubah bagian belakang. Sesampainya di pos ronda, saya melihat sudah ada beberapa orang yang berkumpul. Ad...

Ustadz Kampung: Chapter 11. Toilet Mesjid

 Beberapa hari setelah kejadian mengerikan sekaligus memabukkan di gubuk reot itu, saya merasa hancur. Bukan hanya karena aibku terbongkar dan tubuhku dinodai, tapi juga karena kenikmatan yang saya rasakan saat diperkosa oleh geng Ian. Pikiran itu terus menghantuiku, menciptakan pergolakan batin yang luar biasa. Di satu sisi, rasa malu dan hina menyeruak, membuatku tidak ingin keluar rumah, bahkan rasanya ingin bersembunyi di bawah tanah. Tapi di sisi lain, bayangan kontol Ian yang besar dan brutal, sentuhan kasar Rudi, hisapan Joko, tusukan Agus, dan genjotan Budi... semua itu terasa begitu nyata, begitu nikmat, sehingga ada rasa rindu dan ketagihan yang mengerikan. Saya merasa jijik pada diri sendiri, tapi hasrat itu, seperti api, terus membakar. Namun, hidup harus terus berjalan. Sebagai seorang Ustadz, saya harus tetap menunjukkan diri, meski hati dan pikiranku hancur berkeping-keping. Dengan langkah berat dan hati yang gelisah, saya memaksakan diri untuk kembali beraktivitas, ...