Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2025

Dunia Pesantrenku : BAB 2

Selalu Dukung Admin ya biar admin lebih semangat LINK SAWER https://saweria.co/beesilebah11 Kejadian di kamar asrama dua hari yang lalu, saat aku dan Agus melakukan masturbasi bersama, masih membekas tajam dalam benakku. Sebuah pengalaman yang terasa seperti racun dan madu; kenikmatan yang terlarang bercampur dengan rasa bersalah yang menggerogoti. Aku, Iksan, mendapati diriku tidak bisa berkonsentrasi pada hal lain. Setiap kali mencoba menghafal, bayangan kontol Agus yang berdiri kokoh, dikelilingi rambut kemaluan yang lebat, selalu terlintas. Yang membuatku semakin tersiksa adalah sikap Agus yang seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dia bersikap biasa saja, melanjutkan rutinitasnya tanpa beban. Sebaliknya, aku merasa kikuk setiap kali pandangan kami bertemu. Dia telah melihat aibku, dan aku pun telah melihat aibnya. Kami berdua menyimpan rahasia kelam itu, namun entah mengapa, rasanya hanya aku yang merasa Agus memegang kendali atas diriku. Aku tahu, aku harus melakukan hal yang sama: ...

Dunia Pesantrenku: BAB 3

Selalu Dukung Admin ya biar admin lebih semangat LINK SAWER https://saweria.co/beesilebah11 Pagi ini adalah hari Sabtu, hari libur di pesantren. Aku, Iksan, bersama teman-teman sekamar Agus, Wardy, dan Nanda sedang berkumpul di tempat cuci asrama putra. Tempat ini, sebuah area terbuka di belakang gedung, hanya boleh dihuni oleh pria, sesuai dengan peraturan pesantren yang memisahkan urusan laki-laki dan perempuan demi menjaga pandangan. Ironisnya, para pengurus pesantren sepertinya lupa, bahwa zinah juga bisa dilakukan oleh sesama pria. Kami semua sibuk mengucek pakaian masing-masing di bak beton yang panjang. Wardy, seperti biasa, paling serius dan telaten. Tiba-tiba, Nanda berseru, memecah kesibukan kami. "Kalian berdua dekat banget, ya." Aku agak sedikit gugup mendengar itu. Apakah kecurigaanku selama ini mulai terlihat? "M-maksudnya?" tanyaku, berpura-pura tidak mengerti. Agus, yang berada di sebelahku, menyahut dengan santai, "Biasanya kita juga memang d...