Entah kenapa dua orang ini selalu muncul di depan wajah ku, ya siapa lagi kalau bukan agus dan darmi. mereka selalu saja muncul, saat mau sholat mereka berdua selalu berada di samping ku. Saat aku lagi di perpus, kantin, musholah. Selalu saja ada mereka. Kalau agus aku masih menganggap wajar, karena kita teman sekamar. Tapi yang satu ini? Apaan coba. Tiba-tiba dia sering banget dateng ke kamar kami. "Aku heran sama kalian berdua kemana aku pergi pasti ada aja muka kalian berdua" Seru ku pada mereka. "Ya kalau aku sih masih wajah san, aku kan Sahabat mu. Nah kalau kamu dar?" Tanya agus pada darmi. "Salah kah kalau aku bareng kalian? Kamu terganggu sama aku san?" Seru darmi. "Ha? Ah kagak kok, cuman aneh aja" Seru ku akhirnya. Jujur saja dua orang ini yang membuat ku Canggung. Bagaimana enggak dua orang ini orang yang pernah berzina bareng aku. Akhirnya aku menyerah dan membiarkan mereka berdua mengikuti ku. Walau kami lebih banyak diamnya d...
Selalu Dukung Admin ya biar admin lebih semangat LINK SAWER https://saweria.co/beesilebah11 Kejadian di kamar asrama dua hari yang lalu, saat aku dan Agus melakukan masturbasi bersama, masih membekas tajam dalam benakku. Sebuah pengalaman yang terasa seperti racun dan madu; kenikmatan yang terlarang bercampur dengan rasa bersalah yang menggerogoti. Aku, Iksan, mendapati diriku tidak bisa berkonsentrasi pada hal lain. Setiap kali mencoba menghafal, bayangan kontol Agus yang berdiri kokoh, dikelilingi rambut kemaluan yang lebat, selalu terlintas. Yang membuatku semakin tersiksa adalah sikap Agus yang seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dia bersikap biasa saja, melanjutkan rutinitasnya tanpa beban. Sebaliknya, aku merasa kikuk setiap kali pandangan kami bertemu. Dia telah melihat aibku, dan aku pun telah melihat aibnya. Kami berdua menyimpan rahasia kelam itu, namun entah mengapa, rasanya hanya aku yang merasa Agus memegang kendali atas diriku. Aku tahu, aku harus melakukan hal yang sama: ...